![]() |
| Foto Dokumentasi kegiatan Kelompok Masyarakat (Pokmas) Pemuda Rimbawan Kazeng Makmur Desa Tumpuk menginisiasi kegiatan Pekan Penghijauan di desa tumpuk Dusun Gondanglegi, Senin, (8/12/2025) |
TIMES NEWS| Pacitan – Upaya pelestarian lingkungan terus digalakkan di wilayah Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan. Kelompok Masyarakat (Pokmas) Pemuda Rimbawan Kazeng Makmur Desa Tumpuk menginisiasi kegiatan Pekan Penghijauan yang mendapat dukungan dari PAC Pemuda Pancasila Bandar, Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Solo, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Solo, serta Pemerintah Desa Tumpuk.
Kegiatan yang dipusatkan di Dusun Gondanglegi tersebut mendapat sambutan luas dari berbagai pihak. Hadir dalam kegiatan ini jajaran pemerintah desa, unsur forkopimca, anggota DPRD Kabupaten Pacitan dari Dapil III, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan, serta tokoh masyarakat setempat.
Kepala Desa Tumpuk, Harjito, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas sinergi seluruh elemen yang terlibat dalam kegiatan penghijauan tersebut. Ia berharap program ini tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial semata, melainkan dapat berlangsung secara berkelanjutan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak, khususnya Fordas dan BPDAS. Kami berharap warga yang menerima bibit benar-benar menanam dan merawatnya sebagai investasi lingkungan bagi masa depan,” ujarnya.
Dukungan juga disampaikan oleh Plt Camat Bandar melalui Sekretaris Kecamatan Bandar, Muhammad Ilyas. Ia menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keberhasilan program penghijauan.
“Kami mengapresiasi bantuan bibit dari BPDAS dan berharap masyarakat dapat memelihara tanaman yang sudah diberikan. Semoga ke depan kegiatan penghijauan bisa lebih merata di seluruh wilayah,” tuturnya.
Sementara itu, Kabid P2KL Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan, Erna Puspita, mengingatkan bahwa keberadaan vegetasi hutan sangat berpengaruh terhadap keseimbangan alam. Menurutnya, berkurangnya tutupan vegetasi dapat memicu berbagai bencana lingkungan seperti erosi dan longsor.
“Menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Dengan penghijauan, kita ikut menjaga keselamatan dan keberlanjutan hidup,” katanya.
Apresiasi juga datang dari Anggota Dewan Pakar Fordas Solo, Herudojo. Ia menilai inisiatif warga Desa Tumpuk patut dijadikan contoh bagi desa-desa lain. Menurutnya, penghijauan tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.
“Penghijauan bukan sekadar membuat wilayah menjadi hijau, tetapi hijau yang produktif dan memberi manfaat. Bahkan dalam program kementerian dianjurkan satu orang menanam 25 pohon sepanjang hidupnya,” jelas Heru.
Herudojo juga menyinggung potensi pengembangan wisata berbasis lingkungan melalui konsep 4A, yakni Attraction, Accessibility, Amenities, dan Ancillary. Menurutnya, keempat unsur tersebut menjadi kunci keberlanjutan wisata sekaligus menjaga keseimbangan alam.
Kegiatan Pekan Penghijauan ditutup dengan penyerahan simbolis bibit pohon dari BPDAS Solo kepada Kepala Desa Tumpuk, yang kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon bersama oleh unsur forkopimca, anggota DPRD Kabupaten Pacitan, serta para tokoh masyarakat. Momentum ini menjadi wujud nyata komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan di Desa Tumpuk. (**)



